Buntet Pesantren (16/3) P3M mengadakan Kajian Ilmiah Rutinan ke-3 di STIT Buntet Pesantren.
Kajian Ilmiah Rutinan ini merupakan Program P3M Secara Rutin yang diselenggarakan di tiap bulan sebagai fasilitasi bagi para Dosen STIT Buntet Pesantren untuk mempresentasikan penelitian-penelitan baik yang sudah diterbitkan maupun yang akan diterbitkan.
Pada Kajian Rutinan ke-3 ini dilaksanakan di Aula STIT dan dihadiri oleh Rektor STIT Buntet Pesantren Dr. K.H. Fahad A. Sadat dan diikuti oleh para dosen STIT Buntet Pesantren yang disajikan oleh dua pemateri dosen STIT Buntet Pesantren dengan Pemateri pertama Bapak Hendi Hidayat, M.Pd, Ketua P3M STIT Buntet Pesantren dengan judul karya ilmiah penelitiannya yaitu “Critical Literacy in Action, EFL Learners Inquiry Process Exploration.”
Dalam pemaparannya beliau menyampaikan latar belakang penulisan dengan mengambil tema Critical Literacy karena adanya fakta dalam pendidikan tinggi terdapat IQ dan EQ, sebagai tolak ukur standarisasi lulusan pendidikan tinggi dalam internasional, beliau juga menjelaskan bahwa definisi literasi semakin luas tidak hanya pada literasi membaca dan menulis, namun literasi semakin berkembang hingga masuk pada literasi digital, sains, budaya dan salah satunya yaitu kritikal literasi sebagai IQ dan EQ. Karya Ilmiah Hendi merupakan karya ilmiah hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh beliau pada tahun 2019 dengan menggunakan Bahasa Inggris.
Pemateri Kedua pada Kajian Rutinan Penelitian Dosen ke-3 ini yaitu Bapak Umar, S.S, M.Pd. dengan judul karya ilmiah “Developing 21 Century English Textbook for Undergraduate Students of Islamic Education.”
Dalam pemaparan pemateri kedua Mr. Umar menjelaskan bahwa judul karya ilmiah ini berangkat dari hasil penelitian bersama kolega dan senior beliau dalam bidang bahasa inggris, Hendi Hidayat, sebagai bahan diskusi materi bahasa inggris di STIT Buntet Pesantren dan perguruan Tinggi di wilayah Cirebon. beliau juga mengemukakan bahwa penguasaan Bahasa Inggris saat ini harus dipenuhi khususnya dilingkungan perguruan tinggi karena bahasa inggris merupakan Second Language untuk bisa mengakses literasi secara global baik dalam bentuk Print out maupun digital. beliau berharap pada penyampaian kajian rutin penelitian ini dapat memberikan motivasi belajar terhadap dirinya sebagai evaluasi untuk meningkatkan mutu dan kualitas hasil karya ilmiah penelitiannya.